Bagaimana Proses MBR ?
Membrane Bioreactor (MBR) menggabungkan pengolahan biologis konvensional, yaitu metode lumpur aktif, dengan teknologi filtrasi membran canggih. Membran ini berfungsi sebagai filter pemisah padatan dan cairan, menggantikan peran tangki sedimentasi sekunder pada sistem tradisional.

Proses pengolahan MBR secara umum terdiri dari tahapan berikut:

- Penyaringan awal: Air limbah mentah disaring menggunakan bar screen halus untuk menghilangkan benda-benda berukuran besar yang bisa merusak atau menyumbat membran di tahap selanjutnya.
- Penyetelan dan denitrifikasi (tangki anoksik): Air limbah kemudian dialirkan ke tangki anoksik (tanpa oksigen) yang berisi mikroorganisme. Di sini, terjadi proses denitrifikasi untuk menghilangkan senyawa nitrogen.
- Penguraian biologis (tangki aerobik): Selanjutnya, air limbah dipindahkan ke tangki aerobik (dengan oksigen) yang berisi konsentrasi biomassa (lumpur aktif) yang sangat tinggi. Mikroorganisme ini akan menguraikan bahan organik dalam air limbah. Udara ditiupkan dari bawah untuk menyediakan oksigen bagi mikroorganisme.
- Filtrasi membran (tangki MBR): Modul membran (seperti hollow fiber atau flat sheet) terendam di dalam tangki aerobik. Pompa hisap menciptakan tekanan negatif untuk menarik air hasil olahan melewati membran. Membran akan menahan semua padatan tersuspensi, bakteri, dan molekul organik besar.
- Penarikan air olahan: Air bersih (disebut permeat) yang telah melewati membran dikumpulkan di sisi lain membran dan dialirkan ke tangki penampungan air bersih. Hasilnya adalah air berkualitas tinggi yang bisa langsung dibuang atau digunakan kembali (daur ulang).
- Pengendalian padatan: Padatan dan biomassa yang tertahan oleh membran dikembalikan ke tangki bioreaktor untuk melanjutkan proses penguraian. Sebagian lumpur yang terkonsentrasi juga dikeluarkan secara berkala untuk menjaga efisiensi sistem.
Keunggulan Utama Proses MBR

- Kualitas air olahan tinggi: Menghasilkan air olahan yang sangat bersih, seringkali bebas dari patogen, yang aman untuk dibuang atau didaur ulang.
- Tapak instalasi lebih kecil: Menggantikan tangki sedimentasi sekunder, sehingga mengurangi kebutuhan lahan secara signifikan.
- Konsentrasi biomassa tinggi: Membran memungkinkan konsentrasi lumpur aktif yang jauh lebih tinggi daripada sistem konvensional, meningkatkan efisiensi pengolahan biologis.
- Produksi lumpur lebih sedikit: Prosesnya menghasilkan jumlah lumpur berlebih yang lebih sedikit dibandingkan sistem tradisional.