Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas (molekul tidak stabil yang merusak DNA, protein, dan lipid). Antioksidan bekerja dengan cara “menyumbangkan” elektron kepada radikal bebas, sehingga menghentikan reaksi berantai oksidasi yang merusak sel.
Mengapa Antioksidan Penting?
Radikal bebas diproduksi secara alami oleh tubuh (misalnya dari metabolisme energi) atau berasal dari faktor eksternal (polusi, sinar UV, rokok). Jika jumlahnya berlebihan, radikal bebas menyebabkan stres oksidatif, yang terkait dengan:
Penuaan dini
Penyakit kronis (jantung, diabetes, kanker)
Peradangan dan kerusakan organ
Antioksidan bertindak seperti “pasukan penjaga” yang menetralisir ancaman ini.
Sumber Lain: Hidrogen molekuler (H₂) dalam air hidrogen, koenzim Q10.
Cara Kerja Antioksidan
Menetralkan Radikal Bebas: Contoh: Vitamin C menyumbangkan elektron ke radikal bebas, mengubahnya menjadi molekul stabil.
Memperbaiki Kerusakan Sel: Contoh: Glutathione membantu memperbaiki DNA yang rusak.
Mengaktifkan Enzim Pelindung: Contoh: Selenium meningkatkan kerja enzim glutathione peroxidase.
Contoh Makanan Kaya Antioksidan
Sumber
Jenis Antioksidan
Buah beri (stroberi, blueberry)
Vitamin C, antosianin
Kacang-kacangan
Vitamin E, selenium
Sayuran hijau (bayam, brokoli)
Glutathione, lutein
Teh hijau
Epigallocatechin gallate (EGCG)
Dark chocolate (70%+)
Flavonoid
Manfaat Antioksidan
Memperlambat penuaan kulit.
Mencegah penyakit jantung dengan menghambat oksidasi LDL kolesterol.
Menurunkan risiko kanker dengan melindungi DNA dari mutasi.
Meningkatkan fungsi otak dan mengurangi risiko demensia.
Catatan Penting
Keseimbangan: Konsumsi antioksidan berlebihan (misalnya suplemen dosis tinggi) bisa bersifat pro-oksidan (justru merusak).
Sumber Alami Terbaik: Antioksidan dari makanan utuh lebih efektif daripada suplemen.
Sinergi: Kombinasi antioksidan (misal: vitamin C + vitamin E) bekerja lebih baik daripada konsumsi tunggal.
Contoh: Minum air hidrogen (H₂) + makan buah beri memberikan perlindungan ganda dari stres oksidatif
Apa itu Radikal Bebas
Radikal Bebas adalah molekul tidak stabil yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan di kulit terluarnya. Ketidakstabilan ini membuatnya sangat reaktif, sehingga radikal bebas akan “mencuri” elektron dari molekul lain di sekitarnya (seperti DNA, protein, atau lipid) untuk menjadi stabil. Proses ini memicu reaksi berantai yang merusak sel dan jaringan, dikenal sebagai stres oksidatif.
Sumber Radikal Bebas
Endogen (Dihasilkan Tubuh):
Proses metabolisme alami (misalnya respirasi seluler di mitokondria).
Respons peradangan (sel imun menghasilkan radikal bebas untuk melawan patogen).
Eksogen (Faktor Eksternal):
Polusi udara, asap rokok, dan radiasi UV.
Pestisida, logam berat, dan bahan kimia industri.
Makanan olahan, gorengan, atau alkohol berlebihan.
Bahaya Radikal Bebas
Jika jumlahnya berlebihan dan tidak dinetralisir oleh antioksidan, radikal bebas dapat menyebabkan:
1. Kerusakan Sel & DNA
Merusak struktur DNA → mutasi genetik → peningkatan risiko kanker.
Menyebabkan peroksidasi lipid di membran sel → sel rusak atau mati.
2. Penuaan Dini
Merusak kolagen dan elastin di kulit → keriput, flek hitam, dan kulit kendur.
3. Penyakit Kronis
Jantung & Pembuluh Darah: Radikal bebas mengoksidasi LDL kolesterol → plak aterosklerosis → serangan jantung/stroke.
Neurodegeneratif: Kerusakan sel saraf di otak terkait Alzheimer, Parkinson, dan demensia.
Diabetes: Menghambat fungsi insulin → resistensi insulin.
Autoimun & Peradangan Kronis: Contoh: arthritis, asma, dan penyakit hati.
4. Melemahkan Sistem Imun
Merusak sel-sel imun, membuat tubuh rentan infeksi.